Museum

Sejarah Museum Pendidikan Surabaya

Sejarah Museum Pendidikan Surabaya – Kota Surabaya yang juga dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan merupakan kota yang menyimpan segudang sejarah. Banyak museum yang dibangun pada masa pemerintahan Walikota Tori Rismaharini. Salah satunya adalah Museum Pendidikan Surabaya yang dibuka pada tahun 2019. Museum Pendidikan Surabaya terletak di Jl Genteng Kali No. 10, Distrik. Genteng, Kota Surabaya. Museum sering digunakan untuk wisata edukasi. Banyak wisatawan mengunjungi museum tidak hanya untuk sekedar jalan-jalan tetapi juga untuk belajar tentang sejarah. Museum ini menyimpan artefak kuno yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Sejarah Museum Pendidikan Surabaya

weaverhallmuseum – Saat Anda pergi ke museum seni, Anda dapat melihat banyak hal. Dimulai dari informasi sejarah masa lalu dan belajar dari sejarah tersebut. Zona pra-keaksaraan menampung koleksi dokumen kuno dari abad ke-19. Naskah ini berdasarkan pada daun lontar dan diorama Praksala (diorama manusia purba). Di zona ini Anda bisa mengetahui bagaimana pendidikan dilaksanakan pada masa pra-aksara.

Meski terkesan sederhana, wisatawan bisa belajar bagaimana bertahan di masa ini. Anda kemudian dapat menerapkan nilai-nilai yang relevan dengan saat ini. Pendidikan pada masa klasik atau kerajaan mulai berkembang dan bersifat dinamis. Di zona ini, wisatawan akan melihat bahwa pendidikan semakin dipengaruhi oleh pola eksternal dan berasimilasi dengan unsur lokal.

Di Zona Kolonial, wisatawan bisa melihat koleksi kolonial Belanda dan Jepang. Salah satunya adalah sepeda Zundapp yang biasa digunakan para orang tua untuk mengantar siswanya ke sekolah.

 

baca juga : Brawijaya Museum Malang

 

Terakhir, ada zona mandiri. Koleksi-koleksi di zona ini menampilkan bukti-bukti material peradaban Indonesia pasca kemerdekaan pada tahun 1945 hingga 1990.

Museum Pendidikan Surabaya menyimpan koleksi kurang lebih 860 benda yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Benda-benda yang dikumpulkan antara lain sejarah, filologis, heraldik, etnografi, keramik, teknis, dll. Pengunjung yang memasuki museum mengikuti alur konseptual yang menyampaikan periodisasi dinamika pendidikan di Indonesia. Aliran barang koleksi dimulai pada masa prasastra, klasik, kolonial, dan kemerdekaan. Museum Pendidikan merupakan bekas sekolah di Taman Siswa Surabaya. Museum ini melestarikan benda-benda yang berkaitan dengan pendidikan.

Terdapat bel sekolah di taman depan museum, dan mengeluarkan suara yang cukup keras. Lonceng ini sebelumnya digunakan di Sekolah Taman Siswa.

Di area resepsi terdapat patung kecil Ki Hajar Dewantara dan bendera Sekolah Taman Siswa. Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Sekolah Taman Siswa. Ia juga disebut sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia.

Ruangan pertama setelah melewati area resepsionis menampilkan patung-patung orang zaman dahulu yang merupakan awal mula sejarah pendidikan prasejarah, serta beberapa dokumen kuno yang disimpan dalam kotak kaca panjang. Beberapa naskah ditulis dalam bahasa Arab, sementara yang lain ditulis dalam Hanakaraka.

Di ruangan selanjutnya terlihat patung guru dan siswa sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Patung-patung ini menggambarkan pendidikan pada zaman Indonesia klasik.

Ruang ketiga berisi materi edukasi seperti mesin tik, manekin baju guru jaman dulu, meja sekolah jaman dulu, cetakan surat press tangan, mesin press tangan KH Ahmad Dahlan, serta barang-barang antik terkait yang dipajang. . Dan sebagainya.

Ruang keempat menampilkan sejumlah fasilitas penunjang pendidikan, antara lain: Contoh: alat tulis, buku pelajaran bekas, ijazah bekas, perlengkapan ilmu pengetahuan, aksesoris dan perlengkapan yang pernah dipakai oleh guru, dan lain-lain. Selain itu, pada ruang terakhir dipajang beberapa piala siswa dan materi pembelajaran dari SMK.

Museum Pendidikan Surabaya terletak di kawasan yang sama dengan Taman Ekspresi. Setelah berkeliling museum, Anda bisa berjalan-jalan menyusuri Expression Park. Selain itu, Anda juga bisa menikmati pemandangan Sungai Kalimas di belakang museum.

 

baca juga : Best Universities in The United States 

Berikut delapan benda yang membangkitkan nostalgia dunia pendidikan seperti dulu.

1. Alat tulis
Alat tulis yang digunakan di museum kami adalah alat tulis tradisional yang digunakan sebelum munculnya pena dan buku catatan. Rangka papan tulis sebagai alat menulis dan menggambar, gagang pintu tempat pensil, gagang pensil tulis, pulpen, kompas besi, gunting lipat, penggaris, bahkan lembaran plastik. Ada juga pulpen parka, Suryakantha kayu, cincin badut, kapur tulis, penghapus, sempoa, dll. Anda juga bisa menonton film bertema pendidikan di Museum Pendidikan Surabaya. Namun, jika 10 orang atau lebih ingin menonton film tersebut, film tersebut akan ditayangkan. Alat tulis jadul yang sering digunakan oleh siswa sekolah dasar.

2. modul
Pada masa itu, modul dan buku bacaan yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran ditulis dengan tangan. Modul ini mengingatkan pada pendidikan pada masa lalu dimana modul dan buku digunakan untuk pembelajaran.

3. Proyektor OHP (proyektor overhead)
Proyektor transparansi digunakan sebagai alat pendidikan klasik untuk memproyeksikan gambar film transparan ke area yang lebih luas. Alat ini merupakan bagian penting dalam metode pengajaran di sekolah sejak lama hingga digantikan oleh teknologi digital.

4. Mesin Ketik
Mesin tik merupakan alat pembelajaran yang paling penting sebelum teknologi seperti komputer dan laptop ada saat ini.

5. Foto dan dokumen sejarah
Museum ini juga memiliki koleksi foto dan dokumen sejarah yang dipamerkan dari masa ke masa, termasuk foto kelas lama, ijazah pendidikan, sertifikat, dan sertifikat. Dokumen-dokumen ini membantu kita memahami bagaimana sistem pendidikan berkembang dari waktu ke waktu.

6. Piala
Piala adalah jenis pengakuan yang diberikan kepada siswa atas nilai atau prestasi tertentu. Salah satu koleksi museum adalah piala Sekolah Taman Siswa pasca kemerdekaan.

7. Tas sekolah dan map kulit
Koper merek Black President, dompet kulit, topi, dan map sertifikat secara historis telah digunakan sebagai perlengkapan sekolah bagi siswa.

8. Alat bantu belajar
Museum ini memamerkan kamera, peralatan laboratorium, dan keramik yang digunakan untuk mendemonstrasikan teknik memasak yang sering digunakan dalam pelatihan sekolah pada zaman dahulu.

Tiket masuk Museum Pendidikan Surabaya tidak dipungut biaya alias gratis. Tiket dapat dipesan di tiketwisata.surabaya.go.id. Museum Pendidikan Surabaya buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Parkir pribadi tersedia di Taman Expression Parking Garage dengan harga Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Siapapun yang berkunjung ke Kota Surabaya jangan lupa untuk mengunjungi Museum Pendidikan Surabaya. Gratis dan Anda bisa mendapatkan wawasan.

Charles Simmons

Recent Posts

Brawijaya Museum Malang

Brawijaya Museum Malang - Brawijaya Museum is a museum located in Malang City, East Java,…

1 week ago

List of Museums in Surabaya

List of Museums in Surabaya -  Surabaya is the capital of East Java province and…

2 weeks ago

History of the Mpu Tantular Museum

History of the Mpu Tantular Museum - The Mpu Tantular Museum is a very interesting…

2 weeks ago

Get to know the Soeshiro Sudarman Museum

Get to know the Soeshiro Sudarman Museum - The 90s generation may not know this…

3 weeks ago

History of Belgium Museum

History of Belgium Museum – Belgium is not only famous for its chocolate, but is…

3 weeks ago

Unique Facts about the National Museum

Unique Facts about the National Museum – On Saturday (16 September 2023), a fire broke…

4 weeks ago