Destinasi Wisata Museum Di Sumatera Barat – Sumatera Barat yaitu salah satu provinsi di Indonesia yang beribu kota Padang. Sesuai dengan namanya, provinsi ini terletak di pesisir barat Sumatera Tengah dan sejumlah pulau lepas pantai, termasuk Kepulauan Mentawai. Yang istimewa dari Sumatera Barat adalah atapnya yang dianggap sebagai lambang tanduk kerbau.
weaverhallmuseum – Dengan keunikan dan cerita yang dimilikinya, Sumatera Barat membuat siapapun yang mengunjunginya terpesona. Peninggalan sejarah menjadi petunjuk untuk memahami kehidupan dan peradaban masa lalu. Kita dapat mempelajari sesuatu tentang suatu peristiwa dari jejak sejarah. Berbagai bentuk warisan budaya dilestarikan dalam suatu kawasan yang disebut situs. Beberapa benda bersejarah masih utuh, namun banyak pula yang terlupakan. Untuk itu di bawah ini adalah beberapa contoh destinasi wisata yang memiliki museum dan peninggalan sejarah di Sumatera Barat.
1. Istana Bung Hatta
Gedung Negara Tri Arga atau Istana Bung Hatta atau bekas kediaman Wakil Presiden RI Mohammad Hatta terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat.Bangunan yang ada saat ini merupakan hasil renovasi yang dilakukan pada tahun 1960-an setelah bangunan aslinya dihancurkan pada masa agresi militer Belanda kedua. Sebuah istana yang penuh dengan nilai sejarah dan cocok jika Anda ingin berwisata sejarah di tempat ini.
2. Jembatan Tangisan Ibu
Payakumbuh Jembatan Tangisan Ibu Ibu yaitu sebuah jembatan yang menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda pada masa penjajahan di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun pada tahun 1818 dan panjangnya 40 meter. Arsitektur kunonya terdiri dari susunan batu merah berbentuk setengah lingkaran yang direkatkan dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi.
Baca Juga : Inilah Perbedaan Sekolah Negeri Dan Sekolah Swasta
Jembatan Ibu Ratapan dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda dengan memanfaatkan penduduk setempat sebagai pekerja paksa. Jembatan ini terkenal dengan kekejaman Belanda dan perjuangan para pejuang yang dibantai di jembatan ini.
3. Museum Negeri Adityawarman
Museum Adityawarman yaitu museum kebudayaan terpenting di Sumatera Barat. Museum yang berfungsi sebagai tempat pengarsipan dan pelestarian benda-benda bersejarah, seperti Cagar Budaya Minangkabau, Cagar Budaya Mentawai, dan Cagar Budaya Indonesia. Terdapat dua buah lumbung padi tepat di depan bangunan museum yang melengkapi bangunan Rumah Gadang.
Bangunan ini juga dipadukan dengan miniatur tank, tank, dan pesawat tempur peninggalan Perang Dunia II. Berlokasi di Jalan Diponegoro No. 10, Belakang Tangsi, Kota Padang, Sumatera Barat, museum ini dibangun pada tahun 1974 dan dibuka pada tanggal 16 Maret 1977. Nama Adityawarman digunakan sebagai penghormatan kepada Raja Pagaruyung pada abad ke-14 Masehi. . Museum Adityawarman juga sangat terkenal di kota Padang dan sering disebut dengan taman mini kota Padang.
4. Fort de Cook
Fort de Kock adalah benteng bersejarah Belanda yang terletak terletak di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825, ketika Baron Hendrik Merkus de Kock menjadi komandan Der Troepen dan wakil gubernur jenderal Hindia Belanda. Karena benteng ini dikenal dengan nama Fort De Kock.
Benteng yang terletak di Bukit Jirek ini digunakan oleh tentara Belanda sebagai benteng pertahanan terhadap serangan masyarakat Minangkabau, terutama setelah pecahnya Perang Ayah pada tahun 1821-1837. Masih terdapat meriam-meriam tua dari abad ke-19 di sekitar benteng. Tahun berikutnya, sebuah kota bernama Fort de Kock, sekarang Bukittinggi, dibangun di sekitar benteng ini. Fort de Kock masih menjadi saksi bisu kekejaman penjajahan Belanda di masa Minangkabau berkuasa, dan sisa-sisa kekejaman tersebut masih tergambar pada bangunan setinggi 20yang dicat putih dan hijau.
5. Istano Basa Pagaruyung
Dahulu kala ada sebuah kerajaan bernama Pagaruyung . Kerajaan runtuh selama perang para ayah. Bangunan mencolok dengan atap berbentuk tanduk kerbau ini masih banyak dikunjungi masyarakat Padang dan sekitarnya. Keraton merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib dikunjungi. tempatnya di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.
Kompleks Istano Basa Pagaruyung dibangun pada tanggal 27 Desember 1976. Inilah nama kediaman keluarga kerajaan Minangkabau yang juga merupakan pusat Kerajaan Minangkabau pada masa itu. Istano Basa yang kini ditemukan sebenarnya merupakan replika dari aslinya. Istano Basa yang asli terletak di Bukit Batu Patah dan terbakar saat terjadi pemberontakan berdarah pada tahun 1804. Istana ini kemudian dibangun kembali, namun terbakar lagi pada tahun 1966.
Pada tanggal 27 Februari 2007, Istano Basa mengalami kebakaran besar karena petir menyambar bukit tersebut. Bagian atas gedung. Dan gedung tiga lantai ini terbakar habis. Beberapa dokumen dan bahan dekorasi juga dibakar. Diperkirakan hanya sekitar 15% barang berharga yang selamat. Benda-benda yang lolos dari kebakaran tersebut kini disimpan di Balai Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Peninggalan Kerajaan Pagaruyung disimpan di Istana Silinduang Bulan.
6. Lubang Jepang
Lubang Jepang menyimpan begitu banyak kisah pahit dari zaman kolonial saat ini itu. Lubang tersebut dibangun atas perintah komandan Divisi 25 Angkatan Darat Jepang, Letnan Jenderal Moritake Tanabe. Panjang lubang di lokasi ini sekitar 1.400 meter, sedangkan total panjang bawah kota Bukittinggi diperkirakan sekitar 5.000 meter.
Dengan cara ini, hanya 30% dari apa yang seharusnya dilestarikan dapat dipertahankan. Tujuan utama dari lubang ini adalah sebagai pangkalan pertahanan militer terhadap serangan Sekutu. Karena kegunaannya, pembangunan Lubang Jepang dirahasiakan. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan pembangunan lubang ini dimulai. Diperkirakan pembangunannya baru dilakukan segera setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942.
Diperkirakan puluhan hingga ratusan ribu pekerja paksa atau Romusha dikirim dari Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan untuk menggali terowongan ini. Pemilihan tenaga kerja dari luar daerah merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan megaproyek ini. Pekerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan untuk mengerjakan terowongan pertahanan di Bandung dan Pulau Biak.
7. Padangsche Spaarbank
Wisata sejarah membawa kita melewati kota Padang satu diantaranya masjid tertua di Indonesia. Namanya Masjid Mohammedan. Dipengaruhi oleh budaya India, masjid ini dibangun oleh sejumlah umat Islam India yang membentuk komunitas di kawasan pelabuhan Muara. Masjid bersejarah berwarna putih dan hijau ini dibangun pada tahun 1843. Lantai satu digunakan untuk ibadah, lantai dua dan tiga diperuntukkan untuk istirahat dan aktivitas lainnya. Terletak di Jln Pasa Batipuh, Pasa Gadang, Padang Selatan, Kota Padang.
A Must-Visit Art Gallery in the Jogja Area - Jogjakarta, yang sering disebut sebagai Jogja,…
Museum Terbaik di Bogor - Museum terbaik di Bogor terletak di kota yang berdekatan dengan…
Sejarah Museum Pendidikan Surabaya – Kota Surabaya yang juga dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan merupakan…
Brawijaya Museum Malang - Brawijaya Museum is a museum located in Malang City, East Java,…
List of Museums in Surabaya - Surabaya is the capital of East Java province and…
History of the Mpu Tantular Museum - The Mpu Tantular Museum is a very interesting…